SUDJI MUNAJI DIKUKUHKAN SEBAGAI GURU BESAR PENDIDIKAN TEKNIK MESIN UNY

Pendidikan kejuruan, teknologi, dan budaya saling berkaitan dan saling mempengaruhi. Pendidikan kejuruan di samping menghasilkan teknologi sekaligus menggunakan teknologi untuk kemajuan pendidikan yang pada akhirnya juga akan menumbuhkan kemajuan budaya masyarakat. Sebaliknya, kemajuan budaya masyarakat akan menumbuhkan kemajuan pendidikan seiring dengan kemajuan teknologi. Dalam kaitan ini pendidikan kejuruan memegang peran penting dan strategis dalam mengembangkan sumber daya manusia yang memiliki jati diri dan kepribadian yang unggul serta memiliki budaya dalam berteknologi dimana melalui kegiatan program pembelajaran kejuruan diharapkan dapat dihasilkan lulusan yang tidak menjadi ’budak teknologi’, tetapi lulusan yang responsif dan antisipatif terhadap kemajuan teknologi, untuk kebaikan dirinya dan orang lain.

Demikian diungkapkan Prof. Dr. Sudji Munadi, M.Pd dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar dalam bidang Ilmu Asesmen Pendidikan Teknik Mmesin Fakultas Teknik  (FT) UNY. Pidato berjudul “Penerapan asesmen kinerja dalam praktik proses permesinan untuk pengembangan budaya kerja peserta didik” itu dibacakan dihadapan rapat terbuka Senat UNY,  di Ruang Sidang Utama Rektorat UNY,  Selasa (20/3) Prof. Dr. Sudji Munadi, M.Pd merupakan guru besar UNY ke-113 dan guru besar Fakultas Teknik yang ke-11.

Lebih lanjut Prof. Dr. Sudji Munadi, M.Pd menjelaskan bidang teknik mesin yang merupakan salah satu jenis pendidikan kejuruan kelompok teknologi dan rekayasa sangat berkaitan erat dengan teknologi. “Pembelajaran praktik proses pemesinan adalah pembelajaran untuk memanfaatkan dan mengembangkan teknologi.” Kata Sudji “Dengan menggunakan teknologi sebagai ilmu, teknologi sebagai cara, dan teknologi sebagai produk, peserta didik belajar sambil bekerja membuat suatu produk atau komponen sesuai dengan spesifikasi geometris yang ditetapkan.” Dalam kegiatan belajar sambil bekerja inilah pendidik/instruktur dapat membina peserta didik untuk mengembangkan perilaku atau budaya kerja yang berkaitan dengan bidang keahlian teknik. Melalui pelaksanaan program pembelajaran praktik proses pemesinan ini peserta didik melatih kebiasaan-kebiasaan yang positif dalam bekerja di bengkel permesinan, baik yang menyangkut keterampilan menggunakan produk teknologi maupun budaya kerja mengelola fasilitas dan berinteraksi dengan orang lain. Keterampilan dan budaya kerja ini akan sangat penting artinya manakala lulusan sudah berada di masyarakat. Sedangkan mengenai penerapan konsep asesmen kinerja itu sendiri, pria yang menamatkan jenjang S3 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan di Pascasarjana UNY tersebut memaparkan bahwa penerapan konsep asesmen kinerja dalam menilai hasil belajar praktik proses pemesinan dapat menumbuhkembangkan potensi peserta didik, baik yang menyangkut pengetahuan keterampilan, sikap kerja, keterampilan dan budaya kerja. “Salah satu fungsi penilaian hasil belajar adalah menumbuhkan motivasi belajar, oleh karena itu sudah saatnya dikembangkan bentuk-bentuk asesmen kinerja pembelajaran praktik proses pemesinan untuk menyempurnakan model asesmen yang semata-mata hanya didasarkan pada penilaian produk yang dikerjakan” papar Prof. Sudji.

Karena menurutnya dengan menerapkan model asesmen kinerja dapat dikembangkan budaya kerja seperti kejujuran, tanggung jawab, etika kerja, disiplin, kemandirian, sadar mutu, dan komitmen. Namun, ada dua hal yang perlu diperhatikan dan menjadi syarat mutlak berkaitan dengan efektivitas penerapan asesmen kinerja yaitu setiap pendidik/instruktur yang terlibat dalam pembelajaran praktik proses pemesinan harus memiliki pengalaman dengan terlebih dulu melakukan uji coba membuat produk pemesinan dan setiap pendidik/instruktur harus memiliki kompetensi dalam mengembangkan asesmen kinerja.

Rektor UNY, Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., MA dalam sambutannya mengatakan  budaya kerja sangat penting bagi peserta didik. “Untuk menjadi lulusan yang terbaik dari pendidikan kejuruan disamping memiliki kemampuan akademik yang baik, mereka juga perlu memiliki budaya kerja yang baik pula”,ujarnya. Rektor mencontohkan Jepang dalam membangun kembali negaranya melalui Restorasi Meiji, memberikan perhatian tersendiri terhadap hubungan antara kehidupan sosial dan pengembangan ekonomi yang diwujudkan dengan perubahan struktur dan perubahan kultur. “Budaya kerja merupakan kata kunci dalam membangun Jepang”, tegas Rektor UNY.(deddy/ls)